Dan ternyata, kesempatan itu datang pada perang
Uhud. Ia turut serta sebagai pejuang yang gagah berani. Pada mulanya kaum
muslimin telah mendapatkan kemenangan dalam perang tersebut. Namun karena suatu
kekhilafan, kaum muslimin menderita kekalahan pada akhir perang.
Kekhilafan itu adalah: beberapa orang sahabat
yang ditugaskan untuk berjaga disuatu tempat tidak menjaga disiplin. Dalam
pengarahanya sebelum perang dimulai beliau saw bersabda, “Kalian jangan
meninggalkan tempat ini dalam keadaan bagaimanapun, karena musuh dapat
menyerang dari sana.”
Pada permulaan perang kaum muslimin telah
memperoleh kemenangan, dan kaum kafir melarikan diri. Melihat hal ini
orang-orang yang telah ditunjuk oleh Nabi saw segera meninggalkan tempat tugas
mereka. Mereka menyangka bahwa kaum muslimin telah menang dan perang telah
usai, sehingga orang-orang kafir yang melarikan diri segera dikejar dan diambil
harta rampasan perangnya. Sebenarnya pimpinan pasukan telah melarang dan
mengingatkan agar tidak meninggalkan bukit. Ia berkata.” Jangan tinggalkan
tempat ini, Rasulullah saw telah melarangnya.” Tetapi mereka menduga bahwa
perintah Nabi hanya berlaku saat perang saja. Merekapun turun ke medan perang
meninggalkan bukit.
Pada saat itulah pasukan kafir yang melarikan
diri melihat bahwa tempat yang seharusnya dijaga oleh kaum muslimin telah
kosong, maka mereka segera kembali dan menyerang kaum muslimin dari arah sana.
Hal itu sama sekali tidak diduga oleh kaum muslimin, sehingga mereka kalah dan
terjepit dalam kepungan kaum kafir dari dua arah. Keadaan menjadi kacau balau
mereka berhamburan kesana kemari.
Anas ra. melihat sahabat
Sa’ad bin Mu’adz ra. sedang berjalan. maka Anas ra. berkata,” Hai Sa’ad akan
kemankah engkau? Demi Allah, aku mencium harum surga dari arah Uhud. Setelah
berkata demikian, ia mengayunkan pedang di tanganya dan meyerbu ditengah kaum
kafir, sambil bertekad tidak akan berhenti berperang sebelun Syahid. Dan ia pun
syahid dimedan Uhud. Tubuhnya begitu banyak mengalami luka, bahkan hingga
rusak. Kurang lebih terdapat delapan puluh luka akibat tebasan pedang dan panah
ditubuhnya. Hanya saudara wanitanya yang dapat mengenalinya melalui ujung
jemari tangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar